Problematika Pembelajaran Matematika di Era Pendemi Covid-19

Problematika Pembelajaran Matematika di Era Pendemi Covid-19

Oleh Dina Milati Azka, S.Pd.
(Guru Matematika MA NU 01 Banyuputih)

Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh hampir 90% siswa bahkan dianggap mata pelajaran yang tersulit. Apalagi dalam masa pandemi ini, saya sebagai seorang guru sudah banyak mendapat keluhan-keluhan siswa terkait pembelajaran jarak jauh atau daring. Memang dalam masa pandemi ini, sudah banyak pengembangan aplikasi-aplikasi yang khusus untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh yaitu seperti Whasapp, Google Classroom dan pembelajaran tatap muka melalui aplikasi zoom. Akan tetapi, dalam menjalankan aplikasi tersebut tidaklah gratis, siswa ataupun guru harus memiliki kuota serta sinyal internet yang memadai dan yang terpenting harus memiliki Handphone yang support dengan sistem. Sekolah-sekolah yang bertempat di daerah pedesaan dengan ekonomi siswa yang tidak semua berada dalam kecukupan, hal tersebut sangatlah susah dan bahkan menjadi tekanan. Seperti halnya yang saya alami di MA NU 01 Banyuputih ini, masih ditemukan siswa yang tidak memiliki Handphone. Hal itu menjadi kendala bagi guru juga dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh. Bagi siswa yang memiliki Handphone pun, tidak semua memiliki cukup materi untuk membeli kuota internet. Bahkan bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi tetapi terkendala masalah materi atau keuangan, sampai menebeng wifi di tetangga atau temannya yang memiliki kuota.

Terkendalanya siswa akan hal tersebut, juga berdampak bagi guru. Guru mencoba memberikan materi atau bahan ajar kepada siswa melalui google classroom ataupun whatsap. Akan tetapi tidak banyak dari siswa yang memberikan respon dari apa yang telah diberikan guru yang beralasan perihal tersebut. Hal itu, menjadikan guru khususnya saya terkadang agak berkurang semangat dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Ketika guru ingin mengembangkan bagaimana cara mengajar jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi yang ada, akan tetapi respon siswa yang kurang antusias, membuat semangat guru sedikit menurun. Selain itu pula, ketika siswa diberikan materi berupa video pembelajaran, tidak semua siswa yang telah menyimak paham akan video yang telah diberikan. Mereka selalu berkata bahwa matematika diajarkan hanya menonton video itu kurang begitu memahamkan, tidak bisa leluasa dalam bertanya jawab. Saya sebagai seorang guru Matematika hanya bisa berusaha untuk selalu mengaktifkan terlaksananya proses pembelajaran dalam masa pandemi ini, agar proses belajar mengajar tidak berhenti. Semoga para siswa di masa pandemi ini dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam bidang tekonologi. Semoga semangat guru masih terus ada untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengembangkan teknologi-teknologi yang ada. Kendala-kendala yang ada semoga segera teratasi dan pandemi covid-19 yang sedang dialami di tahun 2020 ini guru, siswa, dan orang tua dapat mengambil hikmanya dan semoga segera teratasi dan kembali normal seperti biasa. (mabyp/era)

Share this.
Scroll to Top