Palang Merah Remaja (PMR) Wira Unit Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MA NU) 01 Banyuputih mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) serta pelantikan, Rabu (6/07). Kegiatan tersebut diikuti oleh 47 peserta yang dilaksanakan di pantai Kuripan, Subah, Batang dengan mengusung tema “Membangun Relawan Yang Tangguh, Cerdas & Ceria Berdasarkan 7 Prinsip Kepalangmerahan”.
Kegiatan Diklat dan Pelantikan ini dibuka oleh pembina PMR MA NU 01 Banyuputih, Muhammad Asrofi pada pukul 07.35 WIB. Sebelum pemberangkatan menuju pantai Kuripan, para calon pengurus PMR MA NU 01 Banyuputih diberi soal pre test tentang materi yang akan disampaikan guna mengukur sejauh mana pengetahuan calon pengurus.
Pembina PMR MA NU 01 Banyuputih, Muhammad Asrofi berpesan kepada seluruh pengurus dan calon pengurus agar menjaga nama baik almamater saat berada di luar lingkungan madrasah. “Saya berpesan, jaga nama baik almamater, jaga sopan santun, jangan buang sampah sembarangan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan sukses dan menghasilkan generasi yang hebat,” ujarnya dalam sambutan.
Para calon pengurus sampai di pantai Kuripan pada pukul 8.50 WIB dan dilanjut dengan materi tentang Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Batang, Umar Said. Uniknya pemateri dari PMI Batang ini merupakan alumni MA NU 01 Banyuputih yang dulunya masih bernama MA NU 01 Limpung. Ia juga merupakan ketua PMR angkatan pertama di MA NU.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan menuju pos-pos disekitar pantai. Pos satu (1) adalah pendekatan personal, di mana para calon pengurus ditanyai atau digali tentang potensi mereka di PMR. Pos dua (2) berisi pertanyaan tentang materi Pertolongan Pertama (PP) dan kepalangmerahan. Terakhir ada pos tiga (3) yang berisi pertanyaan tentang PRS dan juga praktek cuci tangan yang masuk ke dalam bidang Perawatan Keluarga (PK). Dengan adanya pos-pos tersebut, calon pengurus diharapkan dapat mengingat materi yang telah diberikan selama latihan rutin serta dapat mempererat hubungan calon pengurus dengan pengurus PMR.
Sejumlah calon pengurus mengaku bangga dan senang telah dilantik menjadi anggota PMR MA NU 01 Banyuputih. “Acara diklat kemarin seru banget dan sangat berkesan, dengan adanya diklat kemarin juga memberikan pengalaman tersendiri bagi saya yang sebelumnya belum pernah mendapatkan kegiatan seperti itu. dan juga membuat saya merasa bangga bangga karena sudah menjadi anggota PMR di MANU. Saya juga berterimakasih kepada kakak kelas 12, Pembina, Feamal, dan pengisi materi kemarin yang sudah memberikan saya banyak ilmu,” ujar May Naila, salah satu peserta Diklat.
Guna menyiapkan relawan yang tangguh, dalam Diklat tersebut juga terdapat simulasi bencana tsunami. Para pengurus serta Feamal berakting menjadi korban tsunami dan para calon pengurus PMR berperan sebagai relawan. Suasana dalam simulasi tersebut digambarkan seperti benar-benar telah terjadi tsunami. Hal itu ditandai dengan korban yang ber-make up dan berpenampilan seperti korban sesungguhnya.
Sebelum dilantik, calon pengurus PMR mengambil badge dan slayer melalui wide game terlebih dahulu. Untuk menandai para calon sudah dilantik, pembina PMR, Muhammad Asrofi membacakan panca bhakti yang kemudian diikuti oleh calon pengurus, dan secara formalitas Asrofi memakaikan slayer kepada dua perwakilan putra-putri calon pengurus. Kegiatan tersebut ditutup oleh Asrofi sekitar pukul 16.20 WIB.
“Harapan saya, tambah semangat mencari ilmu khususnya di bidang kepalangmerahan. Saya berpesan yang sudah dilantik supaya menjaga kekompakan dan kebersamaan,” harap Asrofi.
Pewarta: Dewi Zulfa Kamila