Jangan Hanya Menjadi Orang Hebat

Oleh: M. Miftahul Atiq, S.Pd.I
(Waka Kesiswaan MA NU 01 Banyuputih)

Sebuah lembaga pendidikan menurut artikel yang pernah saya baca memiliki  12 komponen yaitu tujuan dan prioritas, peserta didik, manajemen, struktur dan jadwal waktu, isi atau materi, pendidik dan pelaksana, alat dan sumber belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian, dan biaya pendidikan.

Dari komponen di atas saya sebagai Waka Kesiswaan di MA NU 01 Banyuputih akan memprioritaskan kepada peserta didik, tentunya tidak mengabaikan komponen yang lain. Berbicara tentang dunia pendidikan, hal terpenting adalah peserta didik yang sering kita sebut siswa. Karena tanpa adanya siswa atau peserta didik sebuah lembaga pendidikan tidak akan menjalankan perannya. Oleh karena itu, posisi siswa di lembaga pendidikan akan menjadi central utama yang harus diayomi, dilindungi, dilayani dan dididik.

Lembaga pendidikan akan dinilai sebagai lembaga pendidikan yang bagus, hal itu dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas peserta didik. Semakin baik kualitas peserta didik artinya tingkat kesuksesan lembaga pendidikan dapat dinilai dari cara guru membimbing peserta didiknya. Begitu pula semakin banyak kuantitas peserta didik menjadi bukti bahwa penilaian yang baik dari masyarakat kepada lembaga pendidikan.

Dari uraian di atas agar MA NU 01 Banyuputih Batang bisa  menjadi salah satu lembaga pendidikan yang dinilai baik dari segi kualitas dan kuantitas, maka semua komponen civitas akademika harus saling menguatkan. Saya sebagai Waka Kesiswaan yang telah diamanati oleh pengurus lembaga akan berusaha menjadikan MA NU 01 Banyuputih menjadi lembaga pendidikan yang menciptakan generasi yang hebat dan bermanfaat. Saya sering memberikan motivasi kepada peserta didik saya dengan mengatakan “Jangan pernah punya mimpi hanya sekedar menjadi orang hebat, bermimpilah menjadi orang hebat yang bermanfaat. Percuma menjadi orang hebat namun tidak bermanfaat, lebih baik menjadi orang yang bermanfaat walaupun tak punya pangkat”. Itu selaras dengan Hadits Nabi Muhammad SAW. خير الناس أنفعهم للناس  (Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain). Prestasi memang penting, namun yang utama adalah akhlakul karimah. Sesuai dengan motto MA NU 01 Banyuputih “Terdepan dalam Ilmu Berakhlak dalam Perilaku”.

Untuk mencapai tujuan tersebut ada bebecara yang dapat ditempuh, dalam bidang akademik, pertama peserta didik senantiasa diberi motivasi dalam setiap KBM. Karena fungsi guru selain menjadi pengajar juga menjadi pendidik. Begitu pula peran Wali Kelas harus mengetahui secara detail masing-masing personal peserta didik. Oleh karena itu, saya sebagai Waka Kesiswaan bekerja sama dengan Wali Kelas untuk mendapatkan informasi berkaitan siswa yang memiliki potensi bahkan sampai keluhan dari siswa saya bisa mengetahuinya. Selain itu juga bekerja sama dengan guru BK sebagai fasilitas jika ada keluh kesah dari peserta didik. Kedua, kepada mereka peserta didik kita beri reward dan apresiasi ketika mendapatkan prestasi sebagai bagian motivasi dalam belajar siswa, yang sudah berjalan yaitu pemberian  beasiswa kepada juara Kelas 10, 11 dan 12 serta ketika mendapat juara ketika mengikuti lomba atau olimpiade di luar madrasah. Itu bagian dari kerjasama Waka Kesiswaan dengan Waka Kurikulum. Yang ketiga,  memberi jam tambahan belajar bagi siswa yang berpotensi untuk mengikuti kegiatan perlombaan atau olimpiade. Keempat,memberikan punishment kepada siswa yang melakukan pelanggaran sebagai wujud dalam memberikan pelajaran tanggung jawab peserta didik, tentunya bentuk punishment pun yang mendidik. Kelima, kita memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengemukakan ide, pendapat, bahkan kritik kepada komponen madrasah sebagai bentuk mengajarkan demokrasi terhadap peserta didik, selain itu bisa menjadi bahan evaluasi bagi madrasah.

Dalam bidang non akademik, pertamasaya bekerja sama dengan guru dan Wali Kelas bahkan wali siswa agar mendorong siswa untuk mengikuti oraganisasi yang ada di MA NU 01 Banyuputih. Ada enam organisasi yang ada di MA NU 01 Banyuputih yaitu : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), PKS (Patroli Keamanan Sekolah), KIR (Karya Ilmiah Remaja) dan IPNU-IPPNU.  Dengan tujuan memberi bekal yang lebih tidak hanya di kelas saja namun diberi pengalaman berorganisasi agar nantinya siap ketika kembali ke masyarakat. Tentunya dalam pengawasan dan pimbingan masing-masing pembina organisasi. Kedua,  mendorong peserta didik untuk mengikuti ekstra kurikuler yang ada di MA NU 01 Banyuputih sebagai wadah untuk menyalurkan bakat minat peserta didik juga sebagai ajang persiapan untuk mengikuti perlombaan. Ekstra kurikuler yang ada di MA NU 01 Banyuputih antara lain : olahraga (sepak bola, futsal, voli, pencak silat, atletik, tenis meja, badminton, dll), kemudian yang selanjutnya ada ekstra kurikuler seni (hadroh, rebana, tilawah, kaligrafi, qosidah, paduan suara dan tentunya yang diunggulkan adalah marching band). Yang ketiga, MA NU 01 Banyuputih memiliki program unggulan non akademik yaitu program life skill.

Dengan program life skill diharapkan siswa MA NU 01 Banyuputih mendapatkan keterampilan sehingga ketika lulus dari MA NU 01 Banyuputih dan tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi sudah memiliki bekal untuk bekerja bahkan menciptakan lapangan kerja. Ada enam program life skill yang ada di MA NU 01 Banyuputih yaitu : menjahhit, setir mobil, desain grafis, tata boga, tata rias, dan bengkel sepeda motor. Tentunya juga dengan dibimbing mentor yang berkompeten. Keempat, dengan memberikan Program KKL (Kunjungan Kerja Lapangan) yaitu suatu program mengenalkan peserta didik ke perguruan tinggi agar setelah lulus dari MA NU 01 Banyuputih ada gambaran dan keinginan untuk melanjutkan program studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Itu beberapa cara atau setrategi yang dilakukan agar MA NU 01 Banyuputih menjadi lembaga pendidikan yang baik dari segi kualitas dan kuantitas peserta didiknya. (mabyp/umi)

Share this.
Scroll to Top