Pekan Olah Raga dan Seni Ma’arif NU (Porsema) VIII Tingkat MA/SMK se-Kabupaten Batang di selenggarakan oleh LP Ma’arif NU Kabupaten Batang di SMK NU Bandar pada tanggal 21-22 Desember 2022 .
Pada lomba tersebut, Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MA NU) 01 Banyuputih berhasil meraih 10 piala kejuaraan dan meraih predikat juara umum 3 dan menempati rangking 1 untuk tingkat MA yaitu 3 medali emas, 6 medali perak dan 1 medali perunggu dengan rincian: juara 1 Bola Voli Putra, juara 1 Karaoke Qosidah Putra, juara 1 Penulisan Biografi Kiai Lokal, juara 2 Karaoke Qosidah Putri, juara 2 Tenis Meja Beregu Putra, juara 2 Tenis Meja Beregu Putri, juara 2 Karaoke Qosidah Putri, juara 2 Catur Putra, juara 2 Puisi Religi Putra, juara 3 Senam Nusantara Putri.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dan bersusah payah untuk persiapan porsema saya untuk juara umum 3 bangga walapun belum capai juara 1 alhamdulillah sudah bisa meraih kejuaraan dan sudah bisa mengalahkan yang lain dan harapannya untuk kedepannya bisa lebih baik lagi dan bisa meraih juara,” ujar Mukhsin, S.Ag., M. Pd. I selaku MA NU 01 Banyuputih.
Selain itu tanggapan dari Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Mukhamad Miftakhul Atiq, M.Pd yaitu di setiap pertandingan pasti ada yang menang dan kalah, syukur alhamdulilah MA NU 01 Banyuputih berada di urutan ke-3 dari beberapa sekolah madrasah di Kabupaten Batang dan harapannya tetap semangat semuanyasemuanya.
“Jangan kendor dalam berlatih, jangan berbangga atau menyombongkan diri bagi yang sudah mendapatkan medali, serta tak berputus asa bagi yang belum mendapatkan mendali karena masih banyak event yang lain untuk mendapatkan prestasi,” ungkapnya.
Dya Nisa Nurul Kamila, sebagai juara 1 Penulisan Biografi Kiai Lokal mengatakan perasaannya saat mengetahui dia juara 1 itu merasa kaget, senang, dan juga sangat terharu. Ia juga mengatakan bahwa persiapannya untuk mengikuti lomba ini banyak sekali dari awal ditunjuk sekitar bulan Agustus sudah melakukan konsultasi ke bapak/ibu guru dan juga orang-orang sesepuh di desa untuk menentukan siapa tokoh yang akan ditulisnya. Akhirnya di bulan November sudah menentukan tokoh yang akan ditulis, setelahnya banyak-banyak membaca artikel, jurnal, dan buku biografi di internet. Tak ketinggalan pula untuk mental, pikiran, hati, dan tenaga pun harus sangat dipersiapkan dalam lomba.
“Tips agar jadi juara persiapan yang matang, juga pastinya harus percaya diri, doa juga jangan lupa karena kan hasil itu tergantung bagaimana usaha kita jadi kalau kamu mau hasil yang terbaik ya lakukan yang terbaik,” ujarnya saat di wawancara.
Pewarta : Sabrina Nurul Abiyyah dan Annisa Tri Andayani