Oleh; Mahardikaningrum, S.Pd.
(Pembina Pramuka MA NU 01 Banyuputih)
Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana merupakan organisasi kepanduan yang tidak hanya populer di Indonesia namun di kancah dunia. Gerakan kepanduan ini menitik beratkan kegiatan luar atau lapangan sebagai sarana pendidikan melalui kegiatan yang menyenangkan.
Pada kurikulum 2013 pendidikan Pramuka menjadi ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti semua siswa baik dari tingkatan SD (Siaga), SMP (Penggalang), SMA (Penegak). Tidak ketinggalan pula Lembaga Pendidikan Ma’arif NU sebagai wadah pendidikan warga Nahdiyin mengimbangi kebijakan pemerintah dengan membentuk SAKO Ma’arif sebagai benteng karkakter Siswa Madrasah dibawah naungan Nahdhatul Ulama.
Pramuka dikatakan sebagai benteng karakter karena beberapa faktor. Kegiatan Pramuka identik dengan kegiatan penjelajahan alam yang diselingi dengan menyanyi, tepuk-tepuk, belajar tali temali serta sandi-sandi, sehingga siswa dapat mengekspresikan bakat dan minatnya dengan riang dan gembira, seperti pada lagu Api Unggun yang selalu dinyanyikan dalam setiap kegiatan Pramuka. Selain kegiatan riang dan gembira dalam kegiatan penjelajahan, siswa juga dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi dengan teman-teman lainya, sehingga dapat mengembangkan kemampuan emosional untuk bekal hidup bersama dengan sesama secara harmonis. Terakhir kegiatan kepramukaan siswa juga diajarkan untuk memiliki mental yang kuat seperti ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, mencintai alam dan sesama manusia, menjadi manusia patriot yang sopan dan lain-lain sebagaimana Dasadharma yang selalu diucapkan ditanamkan dalam hati setiap anggota Pramuka. (mabyp/era)