Uji Kecakapan Calon Bantara, DAMHASYID Laksanakan Pendadaran II dengan Memperhatikan Prokes

Gerakan Pramuka Dewan Ambalan Hasyim Asy’ari – Rasuna Said (DAMHASYID) Gugus Depan 13.067 – 13.068 Madrasah Aliyah Nahdatul Ulama (MA NU) 01 Banyuputih melaksanakan kegiatan Pendadaran tahap II (dua) pada Kamis (7/07/2021) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sembung.

Dimulai dari pukul 12.30 WIB dengan upacara pembukaan yang menjadi pengawal dari rangkaian kegiatan Pendadaran II. Maghfirotul Hardikaningrum selaku pembina putri, membuka kegiatan secara simbolis dengan mengikatkan tasbih pada pusaka ambalan yang berupa kendi.

Wanita yang akrab di sapa Kak Dika, dalam sambutanya mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tidak lupa memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) sebagai bentuk upaya mencegah penyebaran virus.

“Seperti pendadaran tahap I kemarin, kali ini kita masih menghadapi pandemi Covid. Diharapkan untuk  Bantara dan seluruh Calon Bantara (Caban) untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dengan menjaga jarak dan mengenakan masker,” ujar Dika.

Setelah upacara pembukaan, lalu dilanjutkan dengan Wide Game sekitar pukul 14.05 WIB. Panitia yang bertugas kemudian membagi Caban dalam empat kelompok. Setiap kelompok akan diarahkan menuju pos-pos melalui petunjuk yang telah disiapkan. Di setiap pos akan diberikan beberapa tantangan untuk menguji kekompakan dan kepahaman Caban.

Pos terakhir mengarahkan Caban menuju gedung MI Sembung sebagai tempat selanjutnya untuk melakukan rangkaian pendadaran. Tepatnya pukul 20.00 WIB, Caban mengikuti sidang proposal yang kemudian diuji oleh anggota FEAMAL (Forum Eks Aktivis MA NU Limpung) dan pengurus Dewan Ambalan Hasyim Asy’ari – Rasuna Said. Pengujian berupa pengetahuan sejauh mana kecakapan Caban dalam menulis proposal.

Melanjutkan kegiatan, uji Syarat Kecakapan Umum (SKU) kemudian dilanjutkan di lapangan kecil dari gedung sekolah MI Sembung. Setiap Caban akan menghadapi beberapa pertanyaan yang terlontar oleh penguji. Saat uji SKU pada malam hari pencahayaan hanya menggunakan lilin, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni saling menjaga jarak. Tampak peserta dengan serius mengikuti kegiatan hingga selesai.

Keesokan harinya, sebelum subuh sekitar pukul 03.50 WIB. Peserta Caban mengikuti pengarahan melewati jalan yang diberi penerangan berupa lilin untuk  kembali pada kampus MA NU 01 Banyuputih dan segera melaksanakan upacara penutupan.

Tepatnya pukul 07.30 WIB upacara penutupan kemudian digelar. Ditutup dengan simbolis yakni melepas lingkaran tasbih pada pusaka Ambalan. Muhammad Asrofi selaku Pembina putra juga mengingatkan agar Caban tetap mempertahankan rasa semangat dan kepercayaan diri sampai pelantikan dilaksanakan satu minggu yang akan datang. “Sebagai calon Bantara, saya harap kalian tetap mempertahankan rasa semangat dan pantang menyerah. Apa yang kalian terima adalah bentuk uji kelayakan.

Salam Pramuka.”

Share this.
Scroll to Top