Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Ke-Islaman

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Ke-Islaman

Oleh : Atabik Muhammad Munji Umam, S.Pd
(Guru Fisika MA NU 01 Banyuputih)

Dalam kehidupan ini perkembangan manusia yang semakin moderen tidaklah lepas dari peran penting tekhnologi, mulai dari berkembangnya sarana transportasi, komunikasi, bahkan peralatan sehari hari yang menunjang kemudahan dalam segala aktifitas manusia, tanpa kita sadari itu semua tidaklah lepas dari peran penting konsep dan penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari.

lembaga pendidikan dikalangan menengah atas ini, terutama di madrasah yang kental sekali dengan basic keagamaannya, belajar ilmu fisika tentulah sangat penting, apalagi ketika kita belajar fisika yang berkaitan dengan beberapa kejadian fenomena yang terjadi di alam, seperti pada ayat al quran yang artinya  ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (Al Imran :190). Ayat tersebut ada kaitanya dengan fisika, dan tentu  jika kita mengamati  dan mempelajari beberapa fenomena yang terjadi pada alam semesta akan sangatlah menarik sekali,juga kiranya semakin kita pelajari akanmenambah rasa keimanan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.

Namun sayangnya banyak peserta didik yang tidak menyadari hal itu, masih banyak peserta didik yang acuh atau bahkan enggan, mereka banyak yang berfikiran bahwa fisika hanyalah berkaitan rumus dan angka, padahal tidaklah sesempit itu. Ada banyak hal yang sangat menarik jika peserta didik benar benar memahami konsep ilmu fisika, apalagi bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran fisika dengan mengaitkan beberapa fenomena alam, dan kejadian-kejadian pada masalalu yang berkaitan dengan sejarah ke-Islaman mungkin akan sangatlah efektif untuk menambah minat belajar peserta didik, seperti contoh konsep kecepatan cahaya, kita bisa mengaitkan dengan kejadian Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, atas kehendak Allah SWT isra mi’rajditempuh dalam waktu kurang dari semalam. Kiranya kecepatan cahayalah yang dipakai pada saat perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem, dan perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT.

Dari contoh kejadian tersebut kemudian diaplikasikan dalam pelajar fisika dan kejadian sehari-hari, mungkin saja peserta didik akan lebih berantusias. Terlebih jika berkaitan tentang fenomena alam yang ada dalam Al-Qur’an, tentu saja ini sangatlah penting dan kiranya akan menambah rasa keimanan kita semua. (mabyp/era)

Share this.
Scroll to Top